Jumat, 14 Agustus 2020

SALAM PRAMUKA

Pramuka jaya era Pandemi.
Dmikian ucap P'Hasyim ket.kls kami, Saat Pelatihan Dan Diklat d Jakarta.
Apa2 yg dialami.
Termasuk yg suka Indomie.
Semua kita mengalami.
Apalagi yg buat adalah mami.
Akan terasa asli Indomie.

Apalagi Pramuka masa kini.
Kemahpun tak dijalani.
Bukan mrk takut Pandemi masa kini.
Atau pula tak berani.
Namun jaga hati nurani.
Demi pribadi insani.
Agar menjadi insan rabbani.
Bukan hanya olah jasmani.
Tapi imbangi kejahatan masa ini.
Krn bnyk kejahatan disini.
Agar slamt imaniy.

Klu Pramuka mulai luntur.
Akibat mata yg sdh kabur.
Badanpun mulai uzur.
Apalagi makannya bnyk bubur.
Kadang gigi ikut gugur.
Kulitpun mulai kendur.
Kerjapun tak bisa lembur.
Waspadai ingat kekubur.

Smg aja Pramuka tmbah subur.
Hingga anggotanyapun makmur.
Kegiatannya lancar teratur.
Disegani smpi semua unsur.
Baik bawahan maupun instruktur.
Klu salah mau ditegur.
Tdk ego tdk ngaur.
Krn terbentuk budi yg luhur.
Berkata bijak ngomong teratur.
Walaupun gigi sdh betabur.
Namun smangat tak dpt diukur.
Hingga masuk liang kubur.
Slamat dunia akhirat makmur.
👌🏻👌🏻🤝🤝🙏🙏

Rabu, 12 Agustus 2020

LITERASI SMP 10 SATAP SAYAN

ANTARA DO’A DAN MEDIA CURHAT


Siapa yang tidak punya masalah? Mungkin pertanyaan ini sering muncul dalam benak kita saat kita akan tidur, saat melamun dan lain sebagainya. Pertanyaan yang lumrah. Dan terkadang dari pertanyaan itu kita selalu membandingkan kita dan orang lain. Yang pada akhirnya menuntun kita pada 2 (dua) pilihan. Yaitu larut dalam kesedihan (tidak bersyukur), dan bangkit untuk berbuat lebih baik dengan semangat (bersyukur). Ketika sukses dalam karir, tinggi dalam jabatan, kaya dalam ekonomi, cenderung lupa bahwa apa yang didapat ada konsep ILAHIYAH dalam dirinya, dan sebagai penguji keimanan dan ketaqwaan. Sebaliknya ketika seseorang sedang berada pada titik bawah yang hidupnya sedang diterpa masalah atau kehidupannya biasa-biasa saja, mereka selalu mengajak diri, fikiran dan hatinya untuk bertanya kenapa?, mengapa? dan bagaimana?, yang berakhir pada media ibadah dan Konsep Ilahiyah dalam dirinya sebagai tempat berserah dan mencurahkan keluh kesah dalam dirinya.
Fenomena yang terjadi sekarang dengan indahnya dan mudahnya orang menggapai apa yang di inginkan, sehingga banyak yang lupa bahwa dirinya tidak bisa hidup tanpa orang lain, tanpa Alam dan tanpa lingkungan. Dan yang lupa sekali Adalah tanpa sang pemilik Hidup dan kehidupan Yaitu Allah Rabbul Izzati. Kecenderungannya adalah kita akan kembali saat kita butuh, sedih, sakit, lemah dan saat serba kurang. Padahal dalam hidup dan kehidupan kita selalu butuh dengan apa yang ada di dunia ini. Namun kebuAllah itu terlupakan karena kita selalu mengejar kesenangan yang bersifat sementara dan menganggap kita mampu. Ingatlah bahwa “KITA SUDAH PUNYA SEGALANYA”.
Pernah suatu ketika kita berada pada suasana seperti bingung (Galau). Terlebih kita saat ditimpa masalah yang berat. Sulit mengambil keputusan, bingung menyelesaikan masalah, dan lain sebagainya. Nah disaat itu bukan hanya teman yang kita cari, sang Pemberi Hidup dan kehidupan pun kita cari. Mendadak kita Alim, karena berharap semua masalah yang terjadi pada kita terselesaikan dengan cepat. 
Lain halnya dengan masyarakat ZAMAN NOW Dalam menyikapi masalah kehidupannya, orang memiliki beragam tindakan untuk memecahkannya. Ada yang mencurahkan perasaan dan uneg-unegnya kepada keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati. Apalagi sering dijumpai tidak sedikit orang yang apabila mempunyai problem, selalu ia curhatkan di jejaring sosial seperti facebook atau twitter, Whatsap, Instagram sehingga semua manusia mengetahuinya. Ada pula seseorang yang status upated-nya adalah kegalauan hidup, seakan-akan tiada hari tanpa kebahagiaan. Semua yang ditulisnya adalah situasi mengerikan dalam hidupnya. Masalah-masalah kepada teman, guru, orangtua, atau bahkan masalah rumah tangga pun diceritakannya di sana. Tak peduli apakah itu aib atau bukan.
Fenomena diatas harus betul-betul kita lurskan, dan sudah waktunya kita dewasa dalam menyikapi konsep hidup dan berkehidupan. Bahwa tidak semuanya tempat untuk kita jadikan media berkeluh kesah. Yakinlah bahwa Allah selalu membebani ummatnya sesaui dengan kemampuannya. Coba luangkan waktu kita untuk merenung dan berfikir diri dengan berfikir “Ketika hidupmu dinaungi dengan Do’a” maka seharusnya yang terjadi mulai dari dan disetiap pagi kalimat ”Alhamdulillahilladzi Ahyana Ba’dama Amatana Wailaihin Nusur” Do’a ini seharusnya yang terucap saat kita bangun dari tidur. Dan membiasakan diri untuk berdo’a dan bersyukur kepada Allah karena kita diberikan kenikmatan tidur yang merupakan Tanda-tanda kebesaran Allah. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan,” (QS. Ar-Ruum: 23).
Ketika kita membicarakan tentang konsep doa dalam kehidupan. Bukankah kita diajarkan dari bangun tidur hingga tidur kembali semua ada Do’anya. Dan semua itu kita pelajari sejak kecil, atau bahkan kedua orang tua kita mengajarkan kita dalam hal ini, sejak kita dalam kandungan, bagaimana pengharapan ibu kelak agar kita menjadi anak yang Sholeh, berguna, sukse, selamat dan lain seagainya.  Namun Di kalangan sekarang apa lagi di jaman MILENIAL ini masih dan semakin banyak yang menglalaikan apa itu doa. yang banyak di antara kita sekarang ini bangun di pagi hari tetapi yang di buat bukan lah berdoa melain kan smartphone yang dia cari. Mengapa orang suka curhat di media sosial (medsos)? Bisa jadi ada berbagai alasan. Diantaranya karena kemudahannya mengakses medsos tersebut. Tinggal klik simbol facebook atau twitter di layar HP, tulis sesuai luapan hati, posting, beberapa menit kemudian muncullah respon dan komen. Pertanda ada orang yang memperhatikan apa yang kita tulis. 
HP memang sudah menjadi teman setia manusia di era gadget seperti sekarang. Sampai-sampai seorang teman bilang, saat HP ketinggalan, maka sama seperti ketinggalan separuh nyawa. Kemanapun pergi selalu nempel, bentar-bentar lihat notifikasi, sampai-sampai muncul sindiran, buka HP lebih sering dari pada buka al Qur’an. Sehingga muncul kata “mau makan HP, mau minum Hp, mau Mandi pun cari Hp. Bahkan beribadahpun main HP. Orang tua mebentak anak karena HP, keluarga berantakan karena HP.Hp, Hp ,Hp dan seterusnya.
Apakah itu membantu mu dalam keselamatan setiap hari ? bagaimana dengan iman dan keyakinan kalian? Apakah hanya sebatas tahu dan mengenal iman dan Do’a saja ? . semua itu belum cukup hanya dengan segenggam smartphone saja, banyak orang beraktivitas dengan smartphonenya dalam berkerja ataupun bisnis yang dapat di hasilkan melalui smartphone.  Tetapi semua itu bukan karna bergantung pada benda itu saja tapi kita harus berdoa mengucap syukur melalui doa tidak seorang pun tahu yang kamu berdoa di dalam hati dan mengucapkan apa yang kamu sebut, seringlah bicara dengan hati yang tenang dan berdoa lah semua akan ada rencana dibalik penderitaan yang kita lewati setiap waktu yang terus berjalan.
Masih banyak orang -- orang diluar sana yang belum sempat meluangkan waktunya untuk berbicara dan mencurahkan keluh kesahnya dengan Allah melalui doa yang tulus. Curhatan dalam do’a bukan saja dilakukan pada saat kita mendapatkan masalah berat, namun juga ketika mendapatkan kebaghagiaan. Coba perhatikan bagi mereka yang sudah dekat dan menemukan tempat curhat dan meluapkan keluh kesahnya kepada ROBB nya dan menemukan ketenangan dalam hal tersebut, maka kita akan mendengar dan bahkan mereka mempercayai bahwa doa adalah nafas hidup bagi orang percaya. Mereka akan hendak dan selalu mengatakan bahwa “tanpa doa, sesungguhnya kehidupan rohani kita telah terganggu, bahkan mungkin telah mengalami kematian”. 
Tanpa doa, kehidupan rohani kita sangat mengerikan. Akan tetapi di dalam realitas kehidupan yang sesungguhnya, kebenaran pernyataan di atas hanya sebatas kepada pengetahuan intelektual belaka. Kita tahu bahwa doa itu sangat penting, tetapi sering kali kita lalai untuk berdoa atau berdoa hanya jika kita anggap kita perlu. Kalau tidak perlu, dan faktanya kita sering kali tidak memerlukannya, kita tidak berdoa. Seakan-akan doa hanya sebuah pilihan berdasarkan keperluan. Kita semua sebagai orang percaya, tentunya, mengetahui bahwa doa bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah gaya hidup bagi orang percaya.  Jadi bergaya dan hiduplah dengan Naungan Doa, karena sesungguhnya itu yang akan menguatkan kita. jadikanlah Doa sebagai ciri yang menjadi bagian yang melekat dalam diri kita yang menandai kehidupa kita sehari-hari.
Coba perhatikan saat punya masalah dan Pernah gak sih kita curhat ketemen dan itu sangat rahasia banget. Tapi masih nyebar atau bocor. Nah kalau sudah seperti ini kejadiannya, daripada curhat sama teman dan ada kemungkinan kalau curhatanmu bisa bocor ke mana-mana, lebih baik kamu curhat sama Allah, karena yakinlah bahwa ketika curhatan-curhatan yang kita ucapkan dan kita keluhkan akan berujung pada sebuah permohonan yang akan Allah Ijabah, karena Allah maha pemberi.
Sesungguhnya semua masalah itu tidak sepantasnya disebar dan diceritakan kepada setiap orang yang diadukannya. Cukup semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-sama lemah. Oleh karena itu kita memiliki dzikir لَا حَوْلَ وَ لَا قوَّةّ إِلَّا بِا الله yang maknanya adalah tidak ada daya untuk menghindari kemaksiatan dan upaya untuk melakukan ketaatan kecuali kekuatan dari Allah. Lihatlah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika menghadapi kesedihan berupa kehilangan putranya, Yusuf, sehingga anak-anaknya yang lain mengiranya akan bertambah sakit dan sedih. Maka dengarlah jawaban Nabi Ya’qub yang perlu diteladani setiap muslim,“Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86)
Kalau melihat ibroh diatas, dengan kembali membuka rekaman kisah para Nabi dan Rosul, maka yang akan kita jumpai adalah bagaimana mereka selalu berkeluh kesah tentang diri, keluarga dan Ummatnya hanya kepada Allah, karena mereka memiliki kayakinan ketika masalah dan kesenangan yang di hadapi sudah disampaikan kepada Rabb nya, bukan hanya jalan keluar yang di dapat, namun keberkahan dan ketenangan dalam menjalani dan menyelesaikan masalah dalam hidup dan berkehidupan. 
saya kira sudah waktunya kita ambil air wudhu, siapkan diri dan hati untuk menghadap Robb yang Maha Kuasa, bila perlu bentangkan Sajadah, sujud dan angkat tangan kita, luapkan keluh dan kesah kita, ceritakan masalah yang kita hadapi walaupun sesungguhnya Allah lebih tau apa yang sedang kita hadapi, curahkan seluruhnya dengan penuh keikhlasan hingga menjumpai ketenangan diri. dan berterima kasihlah atas apa yang sudah di dapat karena apa yang terjadi dan kita miliki semua adalah Titipan yang akan kita pertanggung jawabkan kepada-Nya. La Takhof wala Tahzan Innallaha Ma’ana.
 “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” [QS. Ghofir/ Al Mu’min: 60]
Allah taala juga berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” [QS. Al Baqarah: 186]
Jadi curahkanlah segala keluh kesahmu kepada-Nya. Karena Allah pasti akan mengabulkan do’mu dan akan menolongmu, lebih dari siapapun yang kamu tunggu.

BY NURWAHID (KALBAR) KMO Notifikasi Batch 33

Selasa, 04 Agustus 2020

PROFIL SMP NEGERI 10 SATAP SAYAN

Profil Sekolah









Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP NEGERI 10 SATAP SAYAN
2 NPSN : 30110081
3 Jenjang Pendidikan : SMP
4 Status Sekolah :  Negeri
5 Alamat Sekolah : SAYAN

RT / RW : 1 / 2

Kode Pos : 79673

Kelurahan : Pekawai

Kecamatan : Kec. Sayan

Kabupaten/Kota : Kab. Melawi

Provinsi : Prov. Kalimantan Barat

Negara :  Indonesia
6 Posisi Geografis : -0,5996 Lintang




111,6944 Bujur

KEGIATAN SEKOLAH 2019-2020


DEWAN GURU
KONDISI RUANG
PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERSIAPAN APEL PAGI
PERSIAPAN APEL PAGI
PERSIAPAN APEL PAGI
MENERIMA KUNJUNGAN MSYARAKAT
PERSIAPAN PULANG SEKOLAH
EKSTRAKURIKULER





















CIVITAS DAN KELUARGA BESAR SERTA TOKOH MASYARAKAT
SENAM PAGI




BERSAMA DEWAN GURU SMP 10 SATAP SAYAN






SALAM PRAMUKA

Pramuka jaya era Pandemi. Dmikian ucap P'Hasyim ket.kls kami, Saat Pelatihan Dan Diklat d Jakarta. Apa2 yg dialami. Termasuk yg suka Ind...